Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Analisis SWOT

    Analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat) merupakan salah satu alat yang efektif guna memetakan posisi organisasi terhadap lingkungannya dan menetapkan strategi umum (grand strategy) organisasi. Di sini dilakukan identifikasi terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi melalui penelaahan terhadap lingkungan bisnis dan potensi sumber daya organisasi dalam menetapkan sasaran dan merumuskan strategi organisasi yang realistik dalam mewujudkan misi dan visinya.
    Analisis SWOT digunakan untuk memformulasikan dan membuat rekomendasi sehingga dapat diambil tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi atau informasi yang diperoleh. Analisa ini dilakukan berdasarkan faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan).

Tabel Analisis SWOT

 

Strength (S)

(Kekuatan Internal)

Weaknesses (W)

(Kelemahan Internal)

Opportunittes (O)

(Peluang)

Strategi  (SO)

Ciptakan Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi  (WO)

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

 

Thereats (T)

(Kelemahan)

Strategi  (ST)

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman 

Strategi  (WT)

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber: Freddy Rangkuti, 2002:31


Keterangan:

  •      Strategi SO: Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 
  •    Strategi ST: Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.
  •    Strategi WO: Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan  cara meminimalkan kelemahan yang ada. 
  •      Strategi WT: Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Proses perumusan strategi didasarkan pada kerangka tiga tahap formulasi strategi yang terdiri dari tahap masukan (input), tahap pencocokan dan tahap keputusan. Analisis dua tahap formulasi strategi yang digunakan dalam perencanaan ini meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal (IFAS dan EFAS) dan analisis strategi SWOT. Tahap Input:
a.    Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Kawasan
Tahapan identifikasi faktor-faktor internal, yaitu dengan cara mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan yang ditemukenali. Dalam penyajiannya, faktor yang bersifat positif (kekuatan) ditulis sebelum faktor yang bersifat negatif (kelemahan). Begitu pula dengan tahap identifikasi faktor eksternal kawasan.
b.    Pemberian Bobot Setiap Faktor
Penentuan bobot pada analisis internal dan eksternal kawasan dilakukan dengan cara studi literatur terkait dengan pengembangan objek wisata menggunakan metode paired comparison. Metode tersebut digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Tanpa memperdulikan apakah faktor kunci kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman kawasan, faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar pada prestasi kawasan diberi bobot tertinggi. Jumlah dari semua bobot yang diberikan harus 1,0.
c.    Penentuan Rating
Penentuan peringkat dilakukan terhadap variabel-variabel dari hasil analisis kawasan, untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi kawasan digunakan nilai peringkat dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 4 terhadap masing-masing faktor strategis. Untuk matrik IFAS dan EFAS, skala nilai peringkat yang digunakan, yaitu: 1 = Sangat lemah, 2 = lemah, 3 = Kuat, 4 = Sangat kuat.
Selanjutnya, nilai dari pembobotan dikalikan dengan peringkat pada tiap faktor dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk memperoleh total skor pembobotan. Hasil pembobotan dan peringkat (rating)berdasarkan analisis situasi kawasan dalam matriks. Total skor pembobotan pada matrik IFAS (Internal Strategic Faktors Analysis Summary) dan EFAS (Internal Strategic Faktors Analysis Summary) berkisar antara 1 sampai 5. Dengan mengetahui nilai total dari matrik IFAS dan EFAS, maka dapat ditentukan koordinat sumbu X dan Y untuk menentukan posisi kuadran SWOT. Koordinat X diperoleh melalui faktor internal dimana nilai kekuatan dikurangi dengan nilai kelemahan. Koordinat Y diperoleh berdasarkan faktor eksternal dimana nilai peluang dikurangi dengan nilai ancaman.
Berdasarkan penilaian tersebut diketahui koordinat sumbu X dan Y dan posisinya sebagai berikut:

a.    Kwadran I (Growth), yaitu kuadran pertumbuhan, terdiri atas 2 ruang:

1)  Ruang A dengan Rapid Growth Strategy, yaitu strategi petumbuhan aliran cepat untuk diperlihatkan pengembangan secara maksimal untuk target tertentu dan dalam waktu singkat.

2) Ruang B dengan Stable Growth Strategy, yaitu strategi pertumbuhan stabil dan pengembangan dilakukan secara bertahap dan target disesuaikan dengan kondisi eksisting.

b.    Kwadran II, terdiri atas 2 ruang:

1)  Ruang C dengan Agresive Maintenance Strategy, yaitu pengelola obyek melaksanakan pengembangan secara aktif dan agresif Kekuatan dan kelemahan merupakan faktor intern, sedangkan kesempatan dan ancaman merupakan faktor ekstern. 

2) Ruang D dengan Selective Maintenance Strategy, yaitu pengelolaan obyek adalah dengan pemilihan hal-hal yang dianggap penting. 

c.    Kwadran III, terdiri atas 2 ruang: 

1)  Ruang E dengan Turn Around Strategy, yaitu strategi bertahan dengan cara tambal sulam untuk operasional obyek.

2)  Ruang F dengan Guirelle Strategy, yaitu strategi gerilya, operasional dilakukan, diadakan pembangunan atau usaha pemecahan masalah dan ancaman. 

d.    Kwadran IV (Diversification), yaitu kuadran pertumbuhan, 

1) Ruang G dengan Concentric Strategy, yaitu strategi pengembangan obyek dilakukan secara bersamaan dalam satu naungan atau koordinator oleh satu pihak.

2) Ruang H dengan Conglomerate Strategy, yaitu strategi pengembangan masing-masing kelompok dengan cara koordinasi tiap sektor itu sendiri


Gambar Grafik Analisis SWOT




Posting Komentar untuk "Analisis SWOT"