Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bencana Banjir



Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air (Wikipedia). Selain itu, banjir dapat diartikan sebagai suatu peristiwa alamiah yang disebabkan oleh meluapnya air ke luar alur sungai karena volume air yang melebihi kapasitas saluran sungai yang tersedia. Wilayah luapan air sungai disebut sebagai daerah dataran banjir (flood-plain area). 
a.         Penyebab Bencana
Banjir atau genangan yang terjadi dalam suatu daerah/wilayah disebabkan oleh beberapa sebab faktor berikut (Kodoatie dan Sjarief, 2005):
  1. Perubahan tata guna lahan disebabkan oleh manusia dan berakibat pada debit puncak naik dari 5 sampai 35 kali karena di daerah aliran sungai tidak ada yang menahan maka aliran air permukaan (run-off0 menjadi besar, sehingga mengakibatkan debit di sungai menjadi besar dan terjadi erosi lahan yang berakibat sedimentasi di sungai sehingga kapasitas sungai menjadi menurun. 
  2. Sampah yang dihasilkan oleh manusia menyebabkan sungai dan drainase tersumbat dan jika air melimpah keluar karena daya tampung saluran berkurang.
  3. Erosi dan sedimentasi dapat disebabkan oleh manusia yang melakukan perubahan tata guna lahan sehingga terjadi erosi yang berakibat sedimentasi masuk ke sungai sehingga daya tampung sungai berkurang. Selain itu, erosi dan sedimentasi juga dapat disebabkan oleh alam karena penutup lahan seperti vegetasi yang rapat mrerupakan penahan laju erosi yang paling tinggi.
  4. Kawasan kumuh di sepanjang aliran sungai yang disebabkan oleh manusia menyebabkan aliran sungai menjadi terhambat, selain itu juga berdampak kepada daya tampung sungai.
  5. Perencanaan sistem banjir tidak tepat yang dibuat oleh manusia dimana sistem yang dilakukan dapat sedikit mengendalikan banjir-banjir kecil tetapi ketika banjir besar datang sistem pengendali yang dibuat tidak dapat mengendalikan banjir yang terjadi. Contoh bangunan tanggul yang tidak cukup tinggi sehingga ketika limpasan banjir pada tanggul lebih tinggi maka hal ini dapat menyebabkan keruntuhan pada tanggul. 
  6. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan banjir di sungai dan bilamana melebihi tebing sungai maka akan timbul banjir atau genangan termasuk bobolnya  tanggul.
  7. Pengaruh fisiografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi dan kemiringan daerah aliran sungai, kemiringan sungai, geometrik hidrolik, dan lokasi sungai.
  8. Kapasitas sungai dimana pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai dapat disebabkan oleh pengendapan berasal dari erosi daerah aliran sungai dan erosi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di sungai itu karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya penggunaan lahan yang tidak tepat.
  9. Kapasitas Drainase yang tidak memadai disebabkan karena perubahan tata guna lahan maupun berkurangnya tanaman/vegetasi serta tindakan manusia mengakibatkan pengurangan kapasitas saluran/sungai sesuai perencanaan yang dibuat.
  10. Pengaruh air pasang dimana air pasang memperlambat aliran sungai ke laut. Ketika waktu banjir bersamaan dengan air pasang tinggi maka tinggi genangan atau banjir yang terjadi akan menjadi besar karena terjadi aliran balik (backwater).
  11. Penurunan tanah dan rob yang terjadi akibat konsolidasi tanah, pengerukan tanah, pembebanan bangunan berat, pengambilan air tanah berlebihan, dan pengerukan di sekitar pantai.
  12. Drainase lahan dimana drainase perkotaan dan pengembangan pertanian daerah bantaran banjir mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung air yang sangat tinggi.
  13. Bendungan dan bangunan lain seperti pilar jembatan dapat meningkatakan elevasi muka air banjir karena efek aliran balik (backwater)
  14. Kerusakan bangunan pengendali banjir dimana pemeliharaan kurang memadai dari bangunan pengendali banjir sehingga menimbulkan kerusakan dan akhirnya tidak berfungsi sehingga menyebabkan peningkatan kuantitas banjir.
Gambar Ilustrasi sederhana tentang proses terjadinya banjir
(Sumber: Tata Ruang Air, Robert J Kodoatie, 150 : 2010)
 
b.         Karakteristik Bencana
Banjir memiliki karakteristik menjadi 3 jenis yaitu :
1)         Banjir dadakan
Banjir ini terjadi jika air yang dihasilkan dari hujan lebat tidak dapat segera dibuang melalui saluran air/drainase/gorong-gorong/got yang ada disamping jalan.
2)         Banjir pasang (rob)
Merupakan banjir yang terjadi akibat laut pasang yang sangat tinggi. Ketinggian air yang sangat tinggi akibat pasang laut tersebut, maka air yang berasal dari sungai seakan-akan akan tertahan dan mengikuti tingginya permukaan air laut. Air akan meluap bila tingginya melebihi tinggi sisi sungai atau tanggul dari sungai.
3)         Banjir bandang
Banjir bandang merupakan banjir yang terdiri dari campuran air dan lumpur/tanah. Banjir ini lebih berbahaya daripada banjir biasa. untuk ketinggian banjir yang sama, banjir bandang memiliki efek menghancurkan dan menghanyutkan yang lebih besar. Sehingga tidak jarang banjir bandang ini selain membawa lumpur, juga membawa muatan bahan-bahan atau barang-barang dari daerah yang telah dilalui sebelumnya, seperti kayu, batu, pohon, rumah dan lain sebagainya. Sehingga efek menghancurkannya pun akan menjadi lebih besar

c.         Wilayah yang Rentan Terhadap Bencana
Kawasan yang berpotensi dengan bencana banjir secara umum diklasifikasikan menjadi: 
  1. Kawasan Pesisir/Pantai merupakan salah satu kawasan rawan banjir karena kawasan tersebut merupakan dataran rendah dimana ketinggian muka tanahnya lebih rendah atau sama dengan ketinggian muka air laut pasang rata-rata (Mean Sea Level, MSL), dan menjadi tempat bermuaranya sungai-sungai. Di samping itu, kawasan pesisir/pantai dapat menerima dampak dari gelombang pasang yang tinggi, sebagai akibat dari badai angin topan atau gempa yang menyebabkan tsunami.
  2. Kawasan Dataran Banjir (Flood Plain Area) adalah daerah dataran rendah di kiri dan kanan alur sungai, yang kemiringan muka tanahnya sangat landai dan relatif datar. Aliran air dari kawasan tersebut menuju sungai sangat lambat, yang mengakibatkan potensi banjir menjadi lebih besar, baik oleh luapan air sungai maupun karena hujan lokal. Kawasan ini umumnya terbentuk dari endapan sedimen yang sangat subur, dan terdapat di bagian hilir sungai.  Seringkali kawasan ini merupakan daerah pengembangan kota, seperti permukiman, pusat kegiatan ekonomi, perdagangan, industri dan lain sebagainya. Kawasan ini bila dilalui oleh sungai yang mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) cukup besar, memiliki potensi bencana banjir yang cukup besar juga, karena debit banjir yang cukup besar yang dapat terbawa oleh sungai  tersebut. Potensi bencana banjir akan lebih besar lagi apabila terjadi hujan cukup besar di daerah hulu dan hujan lokal di daerah tersebut, disertai pasang air laut.
  3. Kawasan Sempadan Sungai merupakan daerah rawan bencana banjir yang disebabkan pola pemanfaatan ruang budidaya untuk hunian dan kegiatan tertentu.
  4. Kawasan Cekungan merupakan daerah yang relatif cukup luas baik di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi (hulu sungai) dapat menjadi daerah rawan bencana banjir. Pengelolaan bantaran sungai harus benar-benar dibudidayakan secara optimal, sehingga bencana dan masalah banjir dapat dihindarkan.    
d.         Dampak yang Ditimbulkan
    Banjir dapat menimbulkan beberapa dampak yang dapat merugikan manusia, lingkungan, diantaranya yaitu:
1)         Rusaknya infrastruktur masyarakat
2)         Menimbulkan korban jiwa
3)         Menimbulkan banyak penyakit yang dapat menyerang masyarakat
4)         Pencemaran untuk air bersih
5)         Berpotensi merusak tambak, lahan pertanian dan perkebunan.

Posting Komentar untuk "Bencana Banjir"