Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kondisi Permukiman Padat Sekitar Pelabuhan Paotere Makassar

1.    Gambaran Umum Adminitrasi Lokasi Studi
             Lokasi ini terdiri dari 2 kelurahan yaitu gusung dan pattingaloang, namun penelitian hanya menggunakan sampel dengan mengambil setengah wilayah dari masing-masing kelurahan. Kedua kelurahan ini terletak di kecamatan ujung tanah kota Makassar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar Citra Lokasi Studi Kasus

Gambar Peta Studi Kasus

2.    Fasilitas Sarana Dan Prasarana 
     Fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia di lokasi penelitian masih belum dapat memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakatnya. Adapun sarana dan prasaran yang tersedia berupa :

a.   Drainase
    Drainase merupakan suatu sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan yang meliputi pemukiman, kawasan industri dan perdagangan, sekolah, rumah sakit, lapangan olahraga, lapangan parkir, instalasi militer, instalasi listrik dan telekomunikasi, pelabuhan udara, pelabuhan laut, serta tempat-tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana kota yang berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan kehidupan manusia.
     Lokasi ini memiliki drainase yang berupa Sistem Drainase Lokal yaitu sistem drainase yang melayani kepentingan sebagian kecil warga masyarakat kota. Drainase yang berada berukuran antara 30 – 100 cm yang berada di sebagian depan rumah warga. Kondisi seluruh drainase yang berfungsi sebagai tempat untuk pengalirsn air limbah yang berasal dari masyarakat memiliki volume drainase yang berbeda-beda serta drainase yang ada bersifat didak menerus dalam mengalirkan air buangan. Selain itu kondisi drainase yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah yang menyebabkan drainase menjadi tersumbat sehingga muncul genangan air yang menyebabkan polusi udara yang disebabkan dari bau air buangan yang ada dalam drainase.

Gambar drainase yang juga dipadati oleh sampah

b.   Persampahan

      Sampah merupakan sisa hasil kegiatan manusia. Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup, sampah  adalah sisa suatu  usaha atau kegiatan  yang berwujud padat  baik berupa zat organik maupun anorganik  yang bersifat dapat terurai  maupun tidak dapat terurai  dan  dianggap sudah  tidak berguna lagi  sehingga  dibuang ke lingkungan.
    Sistem persampahan yang berada di lokasi penelitian memiliki keterbatasan dalam pengangkutan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat setempat. Persampahan yang ada cenderung dibuang disamping rumah masing-masing warga, lahan kosong dan sungai yang mengalir di lokasi penelitian. Hal ini disebabkan karena penyediaan fasilitas mobil sampah yang tidak dapat menjangkau lokasi penelitian akibat saran jalan yang tidak memadai. Selain itu, penyediaan fasilitas pembuangan sampah seperti kontainer atau tempat pembuangan sampah sementara belum tersedia dilokasi penelitian.

Gambar sampah yang dibuang dilahan kosong dan sungai


c.         Jalan

Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. 

        Jalan yang tersedia di lokasi penelitian adalah jalan yang berupa jalan lingkungan dan jalan khusus. Jalan lingkungan meliputi jalan lingkungan primer dan jalan lingkungan sekunder. Jalan lingkungan primer merupakan jalan lingkungan dalam skala wilayah tingkat lingkungan seperti di kawasan perdesaan di wilayah kabupaten, sedangkan jalan lingkungan sekunder merupakan jalan lingkungan dalam skala perkotaan seperti di lingkungan perumahan, perdagangan, dan pariwisata di kawasan perkotaan. Sedangkan jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri. Yang dimaksud dengan jalan khusus, antara lain, adalah jalan di dalam kawasan pelabuhan, jalan kehutanan, jalan perkebunan, jalan inspeksi pengairan, jalan di kawasan industri, dan jalan di kawasan permukiman yang belum diserahkan kepada pemerintah.
        Sistem prasaran jalan yang ada berbentuk grid dimana prasaran jalan belum memadai, hal ini disebabkan karena padatnya bangunan sehingga lebar jalan yang tersedia hanya berupa 50 – 200 cm. jalan ini, hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki, kendaraan motor, sepeda dan gerobak. Padatnya bangunan dan pengadaan dilakukan pembangunan yang memotong jalur jalan menyebabkan sebagian jalan menjadi buntu dan mengecil sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan kecuali pejalan kaki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar Dibawah ini tentang hierarki jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor dan pejalan kaki serta jalan yang hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki.


Gambar kondisi jalan di lokasi 

Material jalan yang ada dilokasi terdiri atas aspal, paving blok, beton dan campuran yang hanya berupa material perkerasan sesuai dengan gambar diatas.

d.    Air Bersih

Air merupakan unsur utama bagi hidup kita di planet ini. Kita mampu bertahan hidup tanpa makan dalam beberapa minggu, namun tanpa air kita akan mati dalam beberapa hari saja. Dalam bidang kehidupan ekonomi modern kita, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi. 

Semua orang berharap bahwa seharusnya air diperlakukan sebagai bahan yang sangat bernilai, dimanfaatkan secara bijak, dan dijaga terhadap cemaran. Namun kenyataannya air selalu dihamburkan, dicemari, dan disia-siakan. Hampir separo penduduk dunia, hampir seluruhnya di negara-negara berkembang, menderita berbagai penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan air, atau oleh air yang tercemar.

Air bersih yang digunakan warga adalah air yang berasal dari PDAM, walaupun tidak semua rumah di lokasi penelitian terpasang jaringan PDAM, namun sebagian besar penduduk memperoleh air bersih dengan cara membeli dari rumah yang telah teraliri oleh jaringan air PDAM.



Gambar kondisi pembelian air bersih di lokasi 

e.         Listrik
      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, listrik adalah daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan atau melalui proses kimia, dapat digunakan untuk menghasilkan panas atau cahaya, atau untuk menjalankan mesin Aliran listrik telah terfasilitasi dengan baik di lokasi penelitian, dimana seluruh warga telah terpasang listrik dirumah masing-masing.

 

Gambar meteran listrik di rumah warga

f.         Sarana perdagangan dan jasa
        Sebagian besar warga yang berada di lokasi penelitian membuka warung di rumah mereka dengan harapan untuk menambah pendapatan keluarga. Selain itu terdapat industri teripang dan jasa bengkel kendaraan bermotor yang terletak di sempadan sungai.

Gambar sarana perdagangan di lokasi 


3.         Intensitas Penggunaan Lahan

a.         KDB (Koefisien Dasar Bangunan)
       Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah angka prosentase berdasarkan perbandingan luas lantai dasar bangunan terhadap luas tanah perpetakan. Koefisien dasar bangunan diperlukan untuk membatasi luas lahan yang tertutup perkerasan, sebagai upaya untuk melestarikan ekosistem, sehingga  dalam lingkungan yang bersangkutan sisa tanah sebagai ruang terbuka masih menyerap atau mengalirkan air hujan ke dalam tanah

b.         KLB (Koefisien Lantai Bangunan)
    Koefisien Lantai Bangunan merupakan suatu perbandingan luas keseluruhan lantai bangunan atau bangunan-bangunan terhadap luas lahan.

c.         Koefisien Dasar Hijau
    Koefisien Dasar Hijau ( KDH ) adalah prosentasi perbandingan luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung dengan luas lahan kawasan penelitian. Vegetasi yang ada dilokasi penelitian telah terjadi ketidakseimbangan dengan kepadatan bangunan yang terjadi sehingga tingkat kebutuhan masyarakat terhadap ruang terbuka hijau sebanyak 30% dari luas wilayah sudah tidak terpenuhi.

Gambar vegetasi dilokasi 
d.         Sempadan Bangunan
Sempadan bangunan merupakan jarak antara bangunan dengan bangunan lainnya atau terhadap prasarana jaringan jalan. Kondisi garis sempadan bangunan dalam kawasan kota lama saat ini hampir 100% tidak memiliki sempadan, bahkan mengambil badan jalan sebagai lahan parker kendaraan.

Gambar sempadan bangunan di lokasi 


e.         Sempadan Sungai
    Garis sempadan sungai adalah garis batas luar pengamanan Sungai. Daerah sempadan adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai termasuk sungai buatan, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
    Fungsi daerah sempadan sungai yang ada di lokasi penelitian di manfaatkan sebagai jalan permukiman warga yang dipergunakan sehari-hari sebagai tempat berkumpul warga serta tempat menjemur hasil-hasil industri kecil penduduk yang berupa ikan dan teripang.

Gambar sempadan sungai di lokasi 


a.         Struktur bangunan
    Struktur bangunan permukiman warga terdiri atas bangunan permanen dan semi permanen. Bangunan permanen merupakan bangunan yang berbahan dasar telah dibeton sedangkan bangunan semi permanen memiliki struktur bangunan dengan bahan dasar masih kayu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini tentang pola penyebaran bentuk bangunan permanen dan semi permanen di lokasi studi.

Gambar rumah semi permanen (kiri) dan rumah permanen (kanan)



Gambar Peta Pola Penyebaran Bentuk Bangunan


a.         Skyline
    Keberadaan lokasi penelitian yang dekat dengan pelabuhan paotere menyebabkan ketinggian bangunan sangat berkaitan dengan estetika kota dan hak seseorang untuk menikmati sinar matahari (sumberdaya semua orang), hak untuk menikmati keindahan alam dan kota dari tempat tertentu. Selain itu, skyline juga berfungsi sebagai pengendali kepadatan bangunan, kepadatan penghuni dan pemanfaatan lahan dengan aksebilitas fisik yang tinggi.
    Berdasarkan pemaparan diatas, kondisi lokasi penelitian tidak memnuhi syarat dalam menerapkan fungsi skyline, hal ini disebabkan karena permukiman tidak teratur dimana bangunan yang memiliki tingkatan jumlah lantai yang berbeda-beda tersebar dimana-mana dilokasi penelitian, selain itu pembangunan ruko yang membelakangi permukiman penduduk menyebabkan hak untuk menikamti estetika kota dan perolehan hak untuk sinar matahari cenderung menjadi terbatas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 26 tentang peta pola persebaran hierarki jumlah lantai bangunan dilokasi penelitian.
b.       Open Space
    Open space atau ruang terbuka yang berada di lokasi ini hanya berfungsi sebagai lokasi pertemuan warga setempat tanpa ada unsur yang memberikan manfaat edukatif, ekologis dan estetika. 

Gambar perkumpulan warga di jalan depan rumah sebagai open space

4.         Kondisi Kekerabatan Masyarakat
    Kondisi kekerabatan di lokasi penelitian sangat akrab antara tetangga yang satu dengan tetangga yang lain. Hal ini dapat dilihat  dimana selalu terdapat perkumpulan-perkumpulan warga yang selalu ada di sekitar depan rumah setiap hari. Hal ini juga disebabkan oleh sebagian besar penduduk yang berada di lokasi penelitian terdiri dari suku bugis Makassar sehingga kecenderungan untuk memiliki kesamaan baik dari segi bahasa sebagai media komunikasi yang lebih dominan menggunakan bahasa bugis dan Makassar, maupun unsure kebiasaan dalam menjalankan tradisi kebudayaan. 
    Perkumpulan warga di jalan depan rumah yang dijadikan sebagai open space dari berbagai umur sering dilakukan dari pagi sampai malam. Hal ini meunjukkan bahwa kekerabatan masyarakat dilokasi ini sangat erat dan unsur kebiasaan seperti di desa juga kerap terlihat di lokasi ini. Untuk lebih jelasnya tentang pola penyebaran lokasi perkumpulan warga dari pagi sampai malam di lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar Dibawah ini.

Gambar Peta Pola penyebaran Public Space Lokasi Studi
   Sistem kekerabatan yang semakin erat juga di lokasi penelitian dipengaruhi oleh faktor perekonomian masyarakat di lokasi studi dimana tingkat perekonomian penduduk yang sangat rendah dimana sebagian besar mata pencaharian penduduk dilokasi penelitian sebagai buruh di pelabuhan paotere dan pedagang keliling maupun hanya berjualan didepan rumah.


Posting Komentar untuk "Kondisi Permukiman Padat Sekitar Pelabuhan Paotere Makassar"