Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Potensi Wisata di Sungai Tallo, Makassar

 Untuk pengembangan ekowisata sungai Tallo perlu dapat dilaksanakan seperti pengembangan pariwisata pada umumnya, yaitu memikirkan aspek destinasi dan aspek pasar. Dalam kaitannya dengan transportasi, destinasi wisata di sungai Tallo bisa dijadikan sebagai simpul transportasi yang menimbulkan bangkitan dan tarikan. Dari potensi yang dimiliki dan dapat dikembangkan dari sungai Tallo, ada beberapa destinasi wisata yang bisa dikembangkan sebagai tujuan ekowisata potensial. Apalagi dengan pemandangan alam yang akan ditawarkan di kawasan DAS Tallo yang indah, dengan keasrian sepanjang sungai Tallo. Potensi Wisata di Sungai Tallo Antara Lain:

·      Memancing

Kegiatan ini sudah ada di sungai Tallo saat ini, hanya saja masih masih dimanfaatkan secara mandiri oleh masyarakat, tanpa ada fasilitas yang memadai. Kegiatan ini dapat diterapkan dalam pengembangan wisata Sungai Tallo sebagai potensi wisata,  sebab sungai Tallo memiliki aliran sungai yang besar dengan potensi ikan yang lumayan banyak. Selain itu, di sekitar Sungai Tallo terdapat potensi tambak yang cukup besar sehingga dapat disajikan sebagai kawasan wisata. Kegiatan memancing dilakukan pada aliran sungai dan tambak yang telah disediakan apabila dikombinasikan dengan nuansa alami akan memunculkan kesan nyaman tersendiri bagi pengunjung dengan kegiatan memancing oleh wisatawan. Wilayah yang bisa dikembangkan sebagai kawasan kegiatan memancing ini adalah disepanjang aliran sungai Tallo dan tambak-tambak sekitar kelurahan Lakkang, Tallo, Buloa, dan Parangloe.

Gambar Kegiatan Memancing Masyarakat Di Sungai Tallo

·      Olahraga Air, 

Kondisi aliran sungai Tallo yang relatif tenang pada saat musim kemarau dapat dimanfaatkan untuk olahraga air berupa watersport, seperti ski air danjet ski. Kegiatan olahraga air di sungai Tallo saat ini tidak ada, akan tetapi kegiatan ini dapat dikembangkan. Wilayah yang dapat dijadikan pusat kegiatan olahraga air disungai Tallo adalah Lakkang, yang akan diintegrasikan dengan potensi wisata yang lainnya. 

b.    Wisata Etnik (Etnik Tourism)

Wisata ini dimaksudkan sebagai perjalanan untuk mengamati perwujudan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat yang dianggap menarik. Dalam hal ini jika dikaitkan dengan sungai Tallo, Delta Lakkang saat ini sudah merupakan kawasan wisata Etnik, walaupun belum dikelola dengan baik. Hal ini bisa terlihat dari jumlah kunjungan orang ke Delta Lakkang tiap akhir pekan yang cukup banyak. Rata-rata kunjungan orang ke Lakkang setiap pekannya adalah untuk menikmati suasana pedesaaan atau untuk menikmati kuliner tradisional dengan suasana pedesaan. Beberapa kegiatan etnik dalam kaitannya dengan ekowisata yang kemudian bida dikembangkan di Delta Lakkang sebagai bagian dari sungai Tallo adalah sebagai berikut;

·      Desa Tradisonal

Sebagian besar bentuk rumah di kelurahan Lakkang, menyerupai rumah adat bugis makassar sehingga jika hal itu dipertahankan  dengan mengembangkan tradisional village cukup potensial untuk dikelola sebagai wisata etnik, apalagi dengan kondisi kota Makassar yang berkembang dengan pesat, maka keberadaan desa-desa tradisional seperti di Delta Lakkang sudah jarang di temukan. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin Delta Lakkang dapat dijadikan sebagai Pusat kegiatan penelitian budaya berupa rumah adat Bugis-Makassar, tari-tarian adat dan kuliner khas bugis-makassar. 

·      Wisata Kuliner

Selain sebagai desa adat, Delta Lakkangsaat ini telah menjadi tempat wisata kuliner alternatif, kegiatan ini bisa dikembangkan dengan dikaitkan dengan kegiatan wisata memancing dan kegiatan tambak warga. Ikan hasil pancingan atau hasil tambak yang masih segar nantinya dapat langsung diolah menjadi kuliner dan dapat dinikmati langsung oleh wisatawan.


Gambar Potensi Wisata Etnik Delta Lakkang

c.    Wisata Alam Susur Sungai

Kegiatan ini belum dikembangkan di sungai Tallo saat ini, akan tetapi potensial untuk dikembangkan. Nantinya perjalanan wisata ini akan mengantarkan wisatawan menyisir pemandangan alam sepanjang Sungai Tallo yang memiliki kekayaan flora dan fauna. Selain itu wisatawan juga dapat menikmati dan singgah didaerah potensi tambak yang banyak terdapat di sekitar sungai Tallo. Selama perjalanan, wisatawan dapat menyaksikan aneka jenis pohon bakau (mangrove), nipah,burung bangau, ular, biawak, burung raja udang, yang masih banyak berkeliaran di kawasan ini. Melalui pemandu wisata yang menyertai perjalanan, wisatawan akan diajak mengenali lebih detail setiap informasi yang terkait dengan ekosistem hutan bakau yang ada di Sungai Tallo. Selain itu selama perjalanan wisatawan juga dapat melihat langsung cara menangkap ikan secara tradisional dengan jala, bubu, dan tangkul. Wisatawan juga dapat belajar menangkap ikan dengan alat tradisional tersebut. Kegiatan wisata susur sungai ini dapat dintegrasikan dengan wisata sejarah dan wisata etnik Delta Lakkang.

Gambar Ilustrasi Kegiatan Wisata Susur Sungai

d.    Wisata Penelitian dan Sejarah

Di daerah sungai Tallo, terdapat kawasan makam raja-raja tallo dijadikan sebagai salah satu kegiatan wisata sebab memiliki nilai-nilai budaya sebagai peninggalan sejarah masa kerajaan Tallo. Makam Raja-raja Tallo, merupakan bukti sejarah keberadaan kerajaan Tallo kawasan ini dapat dijadikan objek  penelitian tentang kebudayaan masyarakat masa kerajaan khususnya di Kota Makassar. Wisata sejarah ini bisa di integrasikan dengan wisata susur sungai dan wisata etnik diDelta Lakkang.

Selain potensi wisata diatas, ada beberapa simpul pariwisata di Kota Makassar yang bisa dihubungkan langsung dengan sungai Tallo, seperti akses transportasi air dari daerah ekowisata sungai Tallo menuju Pantai Losari, atau menuju ke Water Boom, Bukit Baruga, Antang. Nantinya beberapa simpul pariwisata ini bisa dikoneksikan sehingga dapat menarik wisatawan.

Posting Komentar untuk "Potensi Wisata di Sungai Tallo, Makassar"