Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Analisis Aspek Ekonomi Untuk Perencanaan Wilayah dan Kota

    Dalam penataan ruang, terdapat 3 aspek yang menjadi landasan utama dalam melakukan analisis seperti yang telah dibahas pada artikel Lingkup Perencanaan Wilayah. Salah satu aspek tersebut adalah aspek ekonomi yang menunjang pemanfaatan potensi yang dimiliki oleh wilayah dalam pembangunan perekonomian suatu wilayah.
    Aspek ekonomi ini kemudian menekankan analisis yang dapat mengidentifikasikan potensi dan sektor-sektor yang memiliki permasalahan perekonomian terkhusus pada segala sesuatu aktivitas yang menunjang perekonomian. Dalam melakukan analisis ini, hal yang paling mendasar adalah mengetahui potensi lokasi perencanaan, potensi sumber daya alam lokasi perencanaan, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. 

Gambar Skema Analisis Aspek Ekonomi


IDENTIFIKASI POTENSI SUMBER DAYA
Analisis Aspek Lokasi
Dalam melakukan analisis potensi ekonomi lokasi perencanaan hal yang harus menjadi pertimbangan adalah posisi geografis kawasan tersebut dalam skala regional, nasional maupun global. Adapun sasaran dari analisis potensi sumber daya dari aspek lokasi adalah:
  • Adanya gambaran tentang jenjang kota dalam wilayah perencanaan
  • mengidentifikasikan potensi lokasi kawasan yang berkaitan dengan perekonomian antar wilayah maupun potensi wilayah sebagai pusat kegiatan.
  • memberikan gambaran terkait dengan posisi lokasi perencanaan dalam Rona Ekonomi Global
  • Mengidentifikasikkan potensi sumberdaya alam secara optimal terutama untuk kawasan atau wilayah yang terisolir atau memiliki aksesbilitas yang sangat minim.
Analisis Aspek Sumber Daya Alam
    Dalam melakukan analisis ini, yang harus dilakukan analisis terhadap kondisi fisik wilayah atau kawasan yang memiliki potensi alam yang dapat menjadi sumber pendapatan wilayah tersebut. Potensi sumber daya alam tersebut dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sumber daya tanah, sumber daya hewan, sumber daya hutan, dan sumber daya pertambangan. Sasaran dari analisis ini adalah:
  • Dapat mengidentifikasikan gambaran tentang keberadaan sumber daya alam yang berkaitan dengan masyarakat dan berperanan penting dalam penentuan kegiatan yang produktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dari pendapatan.
  • Dapat menghitung hasil sumber daya alam yang berpotensi memiliki sumbangan terbesar bagi pendapatan daerah, produksi pangan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat setempat serta pemanfaatan sumber daya alam sebagai alat produksi.
Analisis Aspek Sumber Daya Buatan
    Analisis Aspek sumber daya buatan meliputi analisis terkait dengan kondisi sarana dan prasarana dalam mendukung keberhasilan pengembangan kawasan. Indikator dari hal ini dapat dilihat dari tingkat pelayanannya, instansi terkait dalam pengembangan, perencanaan dan pembangunannya serta keterkaitan sistem antar wilayah. Sasaran yang akan dicapai dari analisis ini adalah:
  • Mengidentifikasikan gambaran umum kondisi, pelayanan dan kuantitas prasarana dan sarana wilayah dalam menunjang pengembangan wilayah atau kawasan perencanaan.
  • Mengidentifikasikan gambaran umum kondisi, pelayanan dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan dalam menunjang perkembangan wilayah maupun kawasan.
  • Mendapat gambaran kondisi, pelayanan, dan kuantitas prasarana perekonomian dalam wilayah atau kawasan.
Analisis Aspek Sumber Daya Manusia
    Dalam analisis ini dilakukan untuk mengetahui potensi yang dimiliki wilayah perencanaan dalam penyediaan lapangan pekerjaan, kualitas, dan kuantitas tenaga kerja ketika dimulai perencanaan sehingga memenuhi kebutuhan prospektif. Sasaran yang akan dicapai pada analisis ini adalah:
  • Mendapatkan angka beban tanggungan penduduk yang produktif di wilayah perencanaan.
  • Mendapatkan angka pemiliki pekerjaan baik di wilayah kota maupun pedesaan.
  • Mendapatkan struktur lapangan pekerjaan serta proyeksi kebutuhan lapangan untuk beberapa tahun mendatang.
  • Mendapatkan gambaran tingkat pendapatan rumah tangga saat ini maupun proyeksi yang akan datang dengan pemerataan yang baik.
  • Memperoleh gambaran terkait dengan kualitas sumber daya manusia sebagai wirausaha, tenaga ahli dan tenaga yang terampil sesuai dengan bidang masing-masing individu.

ANALISIS PEREKONOMIAN
    Tahapan pada analisis perekonomian ini untuk mengetahui potensi dan permasalahan dari sektor perekonomian yang dialami oleh wilayah perencanaan. Sasaran yang akan dicapai pada analisis perekonomian ini adalah dapat mendeskripsikan serta menganalisis kondisi perekonomian pada suatu wilayah perencanaan. Hasil yang diharapkan dari analisis ini adalah Struktur Ekonomi dan pergeserannya, Sektor Basis dan Komoditi Sektor Basis yang memiliki keunggulan komparatif dan berpotensi untuk di ekspor.

Struktur Ekonomi dan Pergeserannya
    Analisis ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasikan struktur ekonomi di dalam suatu wilayah atau kawasan perencanaan. Sasaran yang ingin di capai pada tahapan ini adalah:
  • Mengetahui tingkatan PDRB suatu wilayah atau kawasan perencanaan yang dirincikan berdasarkan lapangan pekerjaan yang dimiliki oleh wilayah tersebut.
  • Mengidentifikasikan struktur ekonomi dan pergeserannya di dalam wilayah atau kawasan perencanaan pada saat ini.
Sektor Basis
    Analisis pada tahapan ini dimaksudkan untuk mengetahui sektor basis wilayah atau kawasan saat ini. Adapun sasaran dari analisis ini adalah untuk mengetahui sektor yang memberikan sumbangan/kontribusi relatif yang cukup besar terhadap PDRB di suatu wilayah dan/atau kawasan sehingga sektor tersebut dikatakan sebagai sektor basis (dominan).
    Metode analisis yang berada pada tahapan analisis sektor basis ini adalah analisi Location Quotient (LQ). Location quotient dapat dipergunakan sebagai alat ukur untuk mengukur spesialisasi relatif suatu daerah/kabupaten pada sektor-sektor tertentu. Metode analisis LQ mempunyai penggunaan yang luas sehingga satuan pengukuran apa saja dapat dipergunakan untuk menghitungnya.

Komoditi Ekspor Basis
    Analisis pada tahapan ini dimaksudkan untuk mengetahui sektor basis wilayah atau kawasan yang memiliki keunggulan komparatif dan berpotensi untuk diekspor. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui perbandingan volume ekspor komoditi yang sama antar wilayah dan mengetahui keunggulan komparatif dan potensi ekspor komoditi.

PENENTUAN SEKTOR/KOMODITAS POTENSIAL
    Pengertian sektor/komoditas potensial adalah sektor atau kegiatan ekonomi yang mempunyai potensi, kinerja, dan prospek yang lebih baik dibandingkan sektor lainnya sehingga diharapkan mampu menggerakkan kegiatan usaha ekonomi turunan lainnya, sehingga dapat tercipta kemandirian pembangunan wilayah dan/ atau kawasan. Sektor/komoditas potensial terdiri dari kegiatan ekonomi primer, sekunder dan tersier di wilayah dan/atau kawasan. Tujuan dari analisis ini adalah mengidentifikasikan kegiatan ekonomi primer, sekunder dan tersier di wilayah dan/atau kawasan yang diharapkan dapat dijadikan sebagai motor penggerak ekonomi wilayah.

Kegiatan Ekonomi Primer
    Kegiatan ekonomi primer prinsipnya merupakan kegiatan produktif yang tumbuh karena potensi sumber daya alam atau kegiatan yang belum melakukan proses pengolahan terhadap hasil pengambilan potensi tersebut. Kegiatan ekonomi primer kawasan antara lain berupa hasil bumi seperti pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan pertambangan.

Kegiatan Ekonomi Sekunder
    Kegiatan ekonomi sekunder sebagai kegiatan yang melayani sektor primer atau kegiatan yang tumbuh untuk mengolah hasil alam agar menjadi nilai tambah bagi daerah. Sektor yang menjadi kegiatan ekonomi sekunder adalah industri baik migas dan non-migas, perangkutan, dan perdagangan.

Kegiatan Ekonomi Tersier
    Kegiatan ekonomi tersier merupakan kegiatan yang tumbuh untuk melayani kegiatan sektor sekunder agar dapat meningkatkan nilai tambah bagi daerah sebagai wujud eksternalitas dari kegiatan sekunder. Kegiatan ekonomi tersier adalah komunikasi, hotel, rumah makan, dan jasa-jasa perkotaan lainnya.

PENENTUAN SEKTOR/KOMODITAS UNGGULAN
    Sektor unggulan yang dimaksud adalah kegiatan ekonomi yang memiliki potensi untuk memilih komoditas/sektor unggulan yang dapat dikembangkan di suatu wilayah atau kawasan.
Sektor unggulan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
  • Sektor unggulan, yang mempunyai nilai sangat dominan, yang dapat diinterpretasikan sebagai sektor perekonomian yang mempunyai keunggulan dalam kontribusi produksi, baik sektoral maupun total, daya persebaran dan derajat kepekaan yang kuat, serta mempunyai basis ekonomi yang kuat.
  • Sektor potensial, merupakan sektor-sektor yang tidak dominan, sehingga masih bisa dikembangkan
Analisis Pengaruh Kebijakan Pemerintah
    Analisis pengaruh kebijakan pemerintah bertujuan untuk mengidentifikasikan pengaruh kebijakan pemerintah terhadap pengembangan komoditas unggulan pada suatu wilayah atau kawasan. Kebijakan pemerintah yang berpengaruh adalah Kebijakan pengembangan wilayah, kebijakan sektoral yang terkait dengan kawasan atau wilayah perencanaan, serta kebijakan otonomi daerah.

Analisis Pasar Unggulan dan Pola Aliran Komoditas
    Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasikan pasar unggulan dan pola aliran komoditas unggulan. pada analisis ini, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
  • Kajian peluang pasar yang lebih luas bahkan sampai tingkat global harus melalui penelitian-penelitian yang berkordinasi dengan lembaga yang terkait.
  • Lembaga tersebut antara lain: kamar dagang dan industri, lembaga Litbang yang melakukan kajian produk baru dan pencarian pasar baru, pusat informasi terpadu masyarakat dunia usaha, sistem pemasaran bersama, dan lain sebagainya.
Analisis Potensi Pengembangan Kegiatan/Komoditas Unggulan
    Analisis dalam tahapan ini adalah untuk melakukan pengkajian terhadap potensi pengembangan bagi kegiatan/komoditas unggulan di kawasan perencanaan.

Analisis Pemilihan Sektor/Komoditas Unggulan
    Menentukan sektor/komoditas utama yang dapat dijadikan sebagai motor penggerak ekonomi kawasan dan/atau wilayah perencanaan yang dalam pelaksanaannya dapat berfungsi sebagai salah satu sektor prioritas dalam pro- gram-program maupun alokasi dana pembangunan dan juga sebagai tempat investasi dari kalangan swasta yang ingin berusaha di wilayah tersebut. Dengan demikian, diharapkan nantinya dapat berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja di kawasan dan/atau wilayah.

PENILAIAN KELAYAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN

Analisis Kebutuhan Teknologi untuk Mengelola Komoditas unggulan
    Melakukan analisis terhadap kebutuhan dan ketersediaan teknologi untuk mengolah komoditas unggulan yang siap dipasarkan. Indikator yang digunakan dalam melakukan penilaian kelayakan ekonomi adalah:
  • Indikator Financial Internal Rate of Return (FIRR) Untuk investasi komponen-komponen yang cost recovery, maka nilai indikator FIRR harus lebih besar dari biaya modal.
  • Indikator Economic Internal Rate of Return (EIRR) Untuk investasi komponen-komponen yang non-cost recovery, maka perhitungan indikator EIRR harus lebih besar dari 10%.
  • Net Present Value (NPV) Untuk keseluruhan investasi yang ditanamkan dalam pengembangan kawasan harus memiliki nilai NPV lebih besar dari 0.
  • Penerapan tarif rata-rata untuk komponen-komponen yang ditawarkan sesuai dengan kemampuan membeli.

Analisis Kebutuhan Infrastruktur untuk Pengembangan Komoditas Unggulan
   Analisis ini dilakukan terhadap kebutuhan dan ketersediaan infrastruktur untuk pengembangan dan pemasaran dari komoditas unggulan. adapun sasaran dari analisis ini adalah:
  • Teridentifikasikannya infrastruktur untuk pengembangan dan pemasaran komoditas unggulan.
  • Penilaian kelayakan investasi infrastruktur untuk pengembangan dan pemasaran produk unggulan.
    Dalam mencapai sasaran yang akan dicapai dari analisis ini sehingga digunakan beberapa indikator yaitu: 
  1. Indikator FIRR
    Untuk investasi komponen-komponen yang cost recovery, maka nilai indikator FIRR harus lebih besar dari biaya modal.
  2. Indikator EIRR
    Untuk investasi komponen-komponen yang non-cost recovery, maka perhitungan indikator EIRR harus lebih besar dari 10%.
  3. NPV untuk keseluruhan investasi yang ditanamkan dalam pengembangan kawasan harus memiliki nilai NPV lebih besar dari 0.
  4. Penerapan tarif rata-rata untuk komponen-komponen yang ditawarkan sesuai dengan kemampuan membeli.



    Sumber Artikel:
    • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 20 Tahun 2007 tentang Teknik Analisis Aspek Fisik dan lingkungan, Ekonomi dan Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang

Posting Komentar untuk "Analisis Aspek Ekonomi Untuk Perencanaan Wilayah dan Kota"