Transportasi Pengangkutan Logistik
Berdasarkan wikipedia, logistik adalah seni dan ilmu, barang, energi, informasidan sumber daya lainnya seperti produk, jasa, dan manusia dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal. Sedangkan dalam bidang transportasi Logistik merupakan bagian dari proses supply chain management (manajemen rantai pasok) yang secara utuh didefinisikan sebagai suatu proses merencanakan, mengimplementasikan, memantau efisiensi dan efektivitas aliran dan penyimpanan barang, layanan dan informasi yang terkait dari titik asal menuju titik tujuan barang dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pengguna (the Council of Logistics Management, 2001).
Ruang lingkup logistik mencakup dua aktivitas utama, yaitu:
- Inbound (physical supply atau materials management), meliputi aktivitas: penyimpanan, pemenuhanpesanan, pengemasan/pengepakan, pergudangan, penanganan barang, informasi skedul pemeliharaan dan penyediaan barang untuk bahan mentah dan bahan pendukung/pembantu;
- Outbound (physical distribution atau product management), meliputi aktivitas: transportasi, vehicle routing, fleet management, shipping
Gambar Aktivitas Logistik
Sumber: Puslitbang Manajemen Transportasi Multimoda, Kementerian Perhubungan, 2004
Ruang lingkup logistik dapat menjangkau sisi penyedia (supplier), pergudangan, distributor, danpelanggan atau konsumen. Di samping itu, ruang logistik meliputi pergerakan barang, seperti pengangkutan, konsolidasi, pemindahan, pergudangan, pengepakan, dan sistem informasi seperti pada gambar berikut ini.
Gambar Ruang Lingkup Logistik
Sumber: Puslitbang Manajemen Transportasi Multimoda, Kementerian Perhubungan, 2004
Transportasi logistik sangat bergantung pada layanan transportasi berstandar tinggi (internasional) dalamrangka mendukung sistem pengendalian pergerakan barang dalam skala internasional. Faktor keberhasilan transportasi logistik dipengaruhi oleh:
- Fleksibilitas; mengingat transportasi logistik harus mampu beradaptasi dengan beragam jenispermintaan pelanggan dan kondisi yang tak dapat diperkirakan.
- Kecepatan; mengingat pengoperasian moda angkutan harus mampu menciptakan efisiensi waktu selama proses pergerakan barang dan nilai kapital yang terkandung di dalamnya.
- Reliabilitas; mengingat transportasi logistik harus mampu mereduksi tingkat risiko kerusakan barangatau mampu menjamin keamanan dan kualitas barang dalam proses pengangkutannya
Dalam konteks nasional, sistem transportasi logistik dapat dipahami sebagai suatu jaringan prasaranadan sarana infrastruktur transportasi yang terpadu sesuai dengan hierarkis fungsi dan layanan wilayah, yang kesemuanya itu dijalankan untuk mendukung kegiatan logistik. Secara skematis, konsep sistem logistiknasional dapat dijelaskan berikut ini.
Gambar Konsep Sistem Transportasi Logistik Nasional
Sumber: Puslitbang Manajemen Transportasi Multimoda, Kementerian Perhubungan, 2004
- PKL (pusat kegiatan lokal); merupakan daerah sentral distribusi lokal skala kota dan kabupaten, idealnyaberperan sebagai fungsi terminal/transshipment lokal yang mengumpulkan dan mendistribusikanpergerakan dalam satu wilayah kota/kabupaten. Karakteristik pergerakan adalah jarak pendek, sehinggamoda angkutan jalan dipandang paling sesuai dengan fungsi hubungan biaya transportasi per moda.
- PKW (pusat kegiatan wilayah); merupakan daerah sentral distribusi regional antar-kota/kabupatendalam satu provinsi, idealnya berperan sebagai terminal/ transshipment regional yang mengumpulkan dan mendistribusikan pergerakan antar- kota/kabupaten dalam suatu wilayah provinsi. Karakteristik pergerakan masih dapat dikatakan jarak pendek (di bawah 500 –750 km), sehingga moda pergerakan yang dipandang cukup sesuai adalah moda angkutan jalan dan angkutan kereta api, bergantung pada keunggulan komparatif masing-masing atau ketersediaan infrastruktur dan layanan eksisting.
- PKN (pusat kegiatan nasional); merupakan daerah sentral distribusi nasional dan hubunganinternasional, idealnya memerankan terminal/transshipment nasional dan internasional yangmengumpulkan dan mendistribusikan pergerakan nasional dan internasional. Karakteristik perjalananadalah jarak panjang, sehingga fungsi koneksi dapat dilayani menggunakan moda kereta api ataumoda angkutan udara dan angkutan laut (untuk jarak yang relatif lebih panjang dan bersifat antar pulauatau negara).
Dalam aktivitas memindahkan barang dari hulu hingga hilir, pada pelaksanaannya dapat menimbulkanperbedaan (gap) sebagai berikut (Kodrat, 2009).Geographical gap adalah perbedaan jarak geografis yang disebabkan oleh perbedaan tempatpusat produksi dengan lokasi konsumen. Sehingga jarak yang semakin jauh menimbulkan peranandistributor menjadi penting. Geographical gap ini menimbulkan place utility (nilai guna tempat) yang berarti bahwa suatu produk akan memiliki nilai lebih tinggi pada tempat yang berbeda.
- Time gap adalah perbedaan waktu yang disebabkan oleh celah waktu yang terjadi antara produksidengan konsumsi dari produk- produk yang dihasilkan. Time gap ini menimbulkan time utility (nilai gunawaktu), artinya produk harus tersedia pada saat yang dibutuhkan.
- Quantitiy gap terjadi karena produksi dilakukan dalam skala besar untuk memperoleh biaya per unit yanglebih rendah sedangkan konsumsi terjadi dalam jumlah yang lebih kecil.
- Variety gap terjadi karena sebagian besar produsen memproduksi variasi produk tertentu yang pada saatitu tidak sama dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Quantity gap dan variety gap inimenimbulkan form utility (nilai guna bentuk) yang berarti manfaat yang diciptakan oleh adanya perubahan-perubahan dalam usaha memperbaiki suatu barang.
- Communication dan information gap terjadi karena konsumen sering tidak mengetahui sumber-sumber produksi dari produk yang dibutuhkan sementara produsen tidak mengetahui siapa, dimanakonsumen potensial berada. Communication dan information gap ini menimbulkan possession utility (nilaiguna milik) yang menunjukkan kegiatan yang berubah kepemilikan suatu barang.
Keempat nilai guna tersebut tidak dapat dipisahkan. Konsumen tidak dapat memperoleh barang jaditanpa adanya pengangkutan barang tersebut ke tempat tujuan, dan tanpa adanya penyimpanan sampai saat dibutuhkan. Ketika konsumen menggunakan suatu produk, konsumen harus mendapatkan semua nilai gunatersebut. Jadi kunci utama penerapan sistem logistik terpadu adalah adanya titik temu antara faktor ketersediaan, kedekatan dan kemudahan.
Referensi Artikel:
- International Conference on City Logistics. 2005. Intermodal Transport and City Logistics Policies
- Puslitbang Manajemen Trasnportasi Multimoda. 2011. Studi Potensi Pelayanan Dry port dan Pembangunan Integrated Logistics Center dalam Rangka Perwujudan Sistem Logistik Nasional yang Efisien dan Efektif, Kementrian Perhubungan, Jakarta
Posting Komentar untuk "Transportasi Pengangkutan Logistik"