Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pak Ogah dan Kemacetan Kota Makassar

Kota-kota besar seringkali mengalami kemacetan akibat jumlah kendaraan dn sirkulasi pergerakan yang sangat meningkat. hal ini pun terjadi di Kota Makassar. hampir setiap saat terutama di waktu Pagi dan Sore hari bertepatan dengan waktu pergi dan pulang kantor terjadi kemacetan dimana-mana.

"Pak Ogah" atau polisi gopek merupakan istilah untuk pengatur lalu lintas yang tidak resmi. sekilas tugas dari Pak Ogah ini untuk membantu mengatur lalu lintas namun dampak yang ditimbulkan malah kemacetan panjang. Keberadaan mereka di putaran u-turn kerap memberikan efek kemacetan yang luar biasa. Pengaturan lalu lintas dengan selalu mendahulukan mobil yang akan berbelok kapsul dengan orientasi uang receh, kerap menahan dengan waktu yang lama mobil atau kendaraan yang melintas. kesemrawutan ini berbanding lurus dengan salah satu fakta pengamatan yang dilakukan di lapangan dimana perbandingan antara putaran u-turn di atur oleh pak ogah dan petugas dishub.

 

Hampir di seluruh putaran utama di Kota Makassar ada keberadaan dari pak ogah ini. Bahkan di jalan Pettarani di bawah jembatan layang yang memiliki sekitar 8 lajur tetap ada pak ogah sehingga kemacetan pun tidak dapat dihindari. 

Bagi pengendara mobil yang ingin melakukan putaran u-turn sebaiknya tidak memberikan uang namun fakta yang terjadi dilapangan ketika pengendara mobil tidak memberikan uang maka kendaraan akan di gores oleh sebagian pak ogah yang berada di lapangan. selain itu baru-baru ini telah terjadi pengancaman oleh pak ogah (baca ini) terhadap pengendara. tentunya hal ini menambah keresahan bagi pengendara kendaraan khususnya mobil yang melintas.

Rata-rata usia pak ogah ini berkisar 10 - 35 tahun, bahkan wanita dan anak-anak pun ada yang memilih berprofesi sebagai pak ogah walaupun sebenarnya dari sisi keamanan tidak disarankan dan semakin memberikan dampak kemacetan.

 

 

Posting Komentar untuk "Pak Ogah dan Kemacetan Kota Makassar"