Profil Pulau Karampuang Sulawesi Barat
1. Posisi Geografis Pulau Karampuang
Secara administrasi Pulau Karampuang msuk dalam wilayah Desa Karampuang, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Pulau ini berada di Teluk mamuju yang memiliki luas wilayah 6,37 km2. Desa Karampuang terdiri atas 11 dusun, yaitu Dusun Bajak, Batu Bira, Gunung Gembira, Joli, Karaeang, Karampuang I, Karampuang II, Nangka, Sepang Utara, Ujung Bulo Wisata, dan Ujung Bulo.
Pulau ini merupakan salah satu tujuan wisata yang popular di Pulau Sulawesi. Kapal merupakan satu-satunya sarana transportasi menuju Pulau Karampuang dari pelabuhan Mamuju.
Gambar Pulau Kampuang |
Kata Karampuang berasal dari bahasa Mamuju yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti rembulan atau bulan purnama. Julukan Pulau Karampuang memiliki 2 versi cerita dibalik penamaannya. Versi Pertama yaitu Pulau karampuang memiliki nama asli Pulau Liutang, namun diubah saat seorang biduan yang berasal dari Mamuju memuji keindahan pulau itu ibarat rembulan dalam sebuah lagu berjudul Karampuang yang menjadikan nama ini lebh popular dibandingan nama aslinya. Sedangkan pada versi kedua diceritakan bahwa konon pulau ini menjadi tempat persembunyian para raja dari kejaran tentara Belanda di masa Kolonialisme. Tempat persembunyian tersebut diberi nama Karampuang sebab kata tersebut disusun dari kata “kara” yang berarti karang, batu atau pulau; dan kata “puang” yang berarti bangsawan, ningrat, raja. Dari gabungan dua kata tersebut maka membentuk arti pulau para raja atau pulau para bangsawan, dimana bahasa tersebut berasal dari bahasa suku di Sulawesi seperti Bugis, Makassar dan Toraja. Dalam keseharian masyarakat Mamuju juga ada yang menyebut pulau ini dengan nama Pulau Buaya karena jika dilihat dari atas bentuk pulau ini menyerupai seekor buaya.
Topografi pulau karampuang berbukit-bukit dan berbatu dengan asal usul genesis yaitu pulau vulkanik. Pemanfaatan lahan yang ada hanya untuk menanam tanaman tegalan dan perkebunan, seperti singkong dan kakao.
Pulau yang didominasi dengan batu karang dan semuanya dikelilingi oleh teluk Mamuju. Daya tariknya adalah keindahan bawah laut berupa terumbu karang dan biota laut lainnya. Pengunjung yang datang ke Pulau Karampuang akan disambut dengan dermaga kayu dari Pelabuhan Ujung Bulo yang menjorok ke laut sepanjang 500 meter. Dari dermaga yang juga merupakan landmark dari pulau ini, pemandangan bawah laut Pulau Karampuang sudah bisa terlihat dengan jelas. Keanekaragam terumbu karang mulai dari soft coral hingga hard coral menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menceburkan diri ke dalam air demi melihat kumpulan terumbu karang tersebut dari jarak dekat. Pulau Karampuang sendiri memang memiliki potensi wisata yang cukup besar yang dapat dieksplor dari keindahan bawah lautnya.
Bagi para pecinta snorkeling ataupun diving, Pulang Karampuang merupakan destinasi yang wajib dikunjungi ketika berkunjung ke wilayah Mamuju. Selain keanekaragam terumbu karangnya, pemandangan bawah laut Pulau Karampuang juga diramaikan oleh kehadiran beberapa jenis ikan laut seperti ikan badut dan ikan kakak tua berdahi bulat atau juga dikenal dengan sebutan ikan bumphead.
Untuk menikmati keindahan bawah laut dari Pulau Karampuang, pengunjung sudah bisa melakukan kegiatan snorkeling di dekat dermaga Ujung Bulo dan beberapa tempat lainnya di sekitar Pulau Karampuang. Hanya dengan kedalaman sekitar 2-4 meter, keindahan bawah laut dari pulau ini sudah bisa dinikmati oleh para pecinta bawah laut. Di Pulau Karampuang sendiri terdapat satu spot menyelam dimana terdapat wall site yang terdiri dari kumpulan terumbu karang yang menyerupai dinding besar yang membuat pengalaman menyelam di pulai ini berbeda dengan tempat tempat lainnya. Keragaman biota laut yang masih terjaga hingga saat ini jelas merupakan potensi wisata dari Pulau Karampuang yang bisa dieksplorasi lebih jauh lagi.
2. Kependudukan
Pulau Karampuang merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Pulau Karampuang terbagi menjadi 11 dusun. Luas area pemukiman di pulau ini yaitu seluas 750 ha/m2, luas perkebunan 1.250 ha/m2 dan Luas Pekarangan sebesar 302 ha/m2. Mata Pencaharian utama penduduk Desa Karampuang adalah petani dan nelayan. Potensi tanaman pangan, horti dan tanaman obat-obatan yang dikembangkan yaitu jagung, ubi kayu, jeruk nipis, pepaya, pisang, jahe, kunyit, lengkuas, dan mengkudu. Potensi ternak yang dikembangkan yaitu ayam kampung dan kambing. Potensi Perkebunan yaitu kelapa dengan area garapan seluas 30 ha, kakao 12 ha, jambu mete 4 ha, jarak pagar 2 Ha, kapuk 6 ha dan Kemiri 7 ha. Selain potensi pertanian dan perkebunan, terdapat juga potensi laut yaitu ikan dan rumput laut serta tempat wisata.
Pulau Karampuang merupakan pulau yang masih masuk ke dalam kategori rural dengan sedikit pemukiman dan pemanfaatan lahan yang berskala rumah tangga. Tahun 2018 jumlah Kepala keluarga di pulau ini sebanyak 917 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 3.331 jiwa, sehingga tingkat kepadatan penduduknya mencapai 523 jiwa/km2. Berikut ini adalah data penduduk tiap dusun di Pulau Karampuang:
Tabel Data Penduduk Tiap Dusun di Pulau Karampuang
Nama Dusun | Kepala Keluarga | Jenis Kelamin | Jumlah | |
| Laki-laki | Perempuan |
| |
Bajak | 110 | 183 | 196 | 374 |
Batu Bira | 82 | 193 | 194 | 387 |
Gunung Gembira | 81 | 158 | 151 | 309 |
Joli | 64 | 133 | 142 | 275 |
Karaeang | 70 | 163 | 145 | 308 |
Karampuang I | 68 | 107 | 117 | 224 |
Karampuang II | 116 | 207 | 194 | 401 |
Nangka | 95 | 98 | 88 | 186 |
Sepang Utara | 81 | 165 | 156 | 321 |
Ujung Bulo Wisata | 76 | 153 | 164 | 317 |
Ujung Bulo | 76 | 100 | 124 | 224 |
Jumlah | 917 | 1660 | 1671 | 3331 |
Sumber : Laporan Akhir Penyusunan data Base Pulau Karampuang
Di Desa karampuang terdapat 4 etnis yang mendiami pulau tersebut, yaitu Suku Bugis, Suku Makassar, Suku Mandar, dan Suku Buton. Namun tetap didominasi oleh suku asli Pulau Karampuang yaitu Suku Mandar.
3. Kondisi Pariwisata
Berdasarkan RTRW Provinsi Sulawesi Barat tahun 2010-2030 ditetapkan Rencana Kawasan Pariwisata yang berisi tentang keanekaragaman potensi wisata dari wisata alam seperti air terjun dan arung jeram, wisata sosial budaya seperti tarian tarian unik, tenunan khas dan perayaan perayaan tradisional dan wisata minat khusus memiliki keunikan yang mempunyai daya tarik yang besar.
Potensi wisata yang ada di Provinsi Sulawesi barat saat ini lebih didominasi oleh obyek wisata bahari yaitu sejumlah 195 destinasi. Potensi pengembangan wisata bahari seperti Pulau Karampuang di Kabupaten Mamuju merupakan salah satu obyek wisata bahari yang potensial untuk dikembangkan.
Berdasarkan arahan Rencana Pengembangan pariwisata Kabupaten mamuju, pengembangan Pulau Karampuang difokuskan pada penataan kawasan dan peningkatan akses dari Kota Mamuju.
Upaya peningkatan promosi wisata yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju masih belum maksimal di setiap Daya Tarik Wisata yang ada di Kabupaten Mamuju, hal ini dapat dijelaskan dengan membandingkan antara jumlah keseluruhan Daya Tarik Wisata yang ada di Kabupaten Mamuju dengan Daya Tarik Wisata yang dipromosikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju.
Menurut data tentang Daya Tarik Wisata Kabupaten Mamuju yang telah terdaftar di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju yaitu berjumlah 45 Daya Tarik Wisata, sedangkan Daya Tarik Wisata yang dipromosikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju pada tahun 2015 hanya sebanyak 4 Daya Tarik Wisata, pada tahun 2016 Daya Tarik Wisata yang dipromosikan sebanyak 3 Daya Tarik Wisata dan pada tahun 2017 Daya Tarik yang dipromosikan berjumlah 4 Daya Tarik Wisata saja.
Tabel Data tentang Daya Tarik Wisata yang dipromosikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju
NO | KAB. | TAHUN | DAYA TARIK WISATA YANG DIPROMOSIKAN |
1 | Mamuju | 2015 | Pulau Karampuang |
Pemandian So’do | |||
Air Terjun Tamasapi | |||
Rumah Adat Mamuju | |||
2 | Mamuju | 2016 | Pulau Karampuang |
Permandian So’do | |||
Air Terjun Tamasapi | |||
3 | Mamuju | 2017 | Pulau Karampuang |
Pemandian So’do | |||
Air Terjun Tamasapi | |||
Kolam Tamasapi | |||
4 | Mamuju | 2018 | Pulau Karampuang |
Pemandian So’do | |||
Air Terjun Tamasapi | |||
Kolam Tamasapi | |||
Pantai Pasir Putih Ngalo’ | |||
Air Panas Tahaya-Haya |
Sumber Data: Eko Aryono, Muh. Taufiq Jaenuddin, 2018
Berdasarkan di atas, diketahui bahwa Pulau Karampuang menjadi obyek wisata yang selalu dijadikan prioritas promosi utama dinas terkait dalam hal pengembangannya. Hal ini menunjukkan adanya upaya yang besar dalam pengembangan Pulau Karampuang sebagai obyek wisata utama Kabupaten Mamuju.
Karena jaraknya yang cukup dekat dari Kota mamuju, Pulau Karampuang menjadi daerah tujuan wisata yang cukup diminati oleh masyarakat dilihat dari tingginya aktivitas penyeberangan dari dan menuju pulau ini.
4. Transportasi Laut
Alat transportasi yang paling penting digunakan menuju ke Desa Karampuang adalah kapal laut, dimana dermaga merupakan sarana yang paling dibutuhkan sebagai penunjang dari kapal atau perahu yang keluar-masuk Pulau Karampuang. Dari 11 dusun yang ada, terdapat 7 dusun yang telah memiliki dermaga sebagai sarana penunjang kegiatannya.
Kapal laut ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang disesuaikan dengan jumlah penumpang yang bisa diangkut oleh kapal. Terdapat 4 jenis kapal yang beroperasi menuju pulau karampuang setiap harinya yaitu:
(1) Kapal Kecil : Memuat Penumpang 4-5 orang
(2) Kapal Sedang : Memuat Penumpang 6-12 orang
(3) Kapal Agak Besar : Memuat Penumpang 10-15 orang
(4) Kapal Besar : Memuat Penumpang +20 Orang
5. Batimetri
Hasil pengukuran kedalaman di Pulau Karampuang yang kemudian dianalisis dengan metode kringing sehingga didapatkan peta kedalaman perairan. Pada umumnya kondisi batimetri Pulau Karampuang berada pada kedalaman 0-100 meter. Pada sisi utara pulau terdapat Gobah dengan kedalaman hingga 7 meter dan sisi timur juga terdapat gobah dengan kedalaman hingga 6 meter.
6. Pasang Surut
Kondisi pasang surut umumnya mewakili daerah yang luas, sehingga pada pengukuran pasang surut ini, kodisi pasang surut antara Pulau Karampuang dengan pelabuhan atau pantai Manakarra adalah relatif sama. Hasil observasi pasang surut di perairan Kabupaten Mamuju bahwa tungga pasang surut di wilayah maka dilakukan pengukuran fluktuasi muka air laut akibat pasang surut. Pengukuran pasang surut dilakukan di dermaga PPI Mamuju, yaitu pada koordinat 710559.83 m E dan 9705056.72 m N. (Bappeda, Mamuju 2015)
Posting Komentar untuk "Profil Pulau Karampuang Sulawesi Barat"