Metode Analisis Antrian
Metode analisis antrian biasanya digunakan untuk penentuan loket pintu masuk maupun keluar dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas loket yang ada. Untuk dapat menjelaskan proses antrian dengan baik, diperlukan penjelasan mengenai 3 (tiga) komponen utama dalam teori antrian yang harus benar-benar diketahui dan dipahami, yaitu:
a. Tingkat Kedatangan (λ)
Tingkat kedatangan yang dinyatakan dalam notasi λ adalah jumlah kendaraan atau manusia yang bergerak menuju satu atau beberapa tempat pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu, biasa dinyatakan dalam satuan kendaraan/jam atau orang/menit.
b. Tingkat Pelayanan (μ)
Tingkat pelayanan yang dinyatakan dengan notasi μ adalah jumlah kendaraan atau manusia yang dapat dilayani oleh satu tempat pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu, biasa dinyatakan dalam satuan kendaraan/jam atau menit/orang. Sehingga bisa disimpulkan bahwa, waktu pelayanan:
Selain itu, dikenal juga notasi ρ yang didefinisikan sebagai nisbah antara tingkat kedatangan (λ ) dengan tingkat pelayanan (μ ) dengan persyaratan bahwa nilai tersebut selalu harus lebih kecil dari 1.
Dengan syarat ρ <1, ini menunjukkan bahwa tingkat kedatangan lebih kecil dari pada tingkat pelayanan, sehingga terminal masih mampu melayani kedatangan kendaraan tetapi dengan resiko terjadi antrian. Jika nilai ρ >1, hal ini berarti bahwa tingkat kedatangan lebih besar dari tingkat pelayanan. Jika hal ini terjadi maka dapat dipastikan akan terjadi antrian yang akan selalu bertambah panjang (tak terhingga).
c. Disiplin Antrian
Disiplin antrian mempunyai pengertian tentang bagaimana tata cara kendaraan atau manusia mengantri. Disiplin antrian yang digunakan di terminal Metro Makassar adalah model antrian First In First Out (FIFO) atau First Come First Served (FCFS). Adapun rumus perhitungan untuk sistem antrian dengan disiplin FIFO sebagai berikut:
Jumlah rata-rata kendaraan didalam system
Panjang antrian rata-rata
Waktu rata-rata yang digunakan dalam antrian
Waktu menunggu rata-rata di dalam antrian
Proses terjadinya antrian terdiri dari empat tahap, sebagai berikut:
Gambar Tahapan Dalam Proses Antrian
Sumber: Perencanaan dan Pemodelan Transportasi (Ofyar: 302).
Penjelasan proses antrian berdasarkan gambar di atas adalah:
Tahap I: tahap dimana arus lalu lintas bergerak dengan kecepatan tertentu menuju Suatu tempat pelayanan. Besarnya arus lalu lintas yang datang disebut dengan tingkat kedatangan (λ). Jika digunakan disiplin antrian FIFO dan terdapat lebih dari satu tempat pelayanan (multi lajur) maka dapat diasumsikan bahwa tingkat kedatangan (λ) tersebut akan terbentuk N buah antrian berlajur tunggal dimana setiap antrian berlajur tunggal akan berlaku disiplin antrian FIFO.
Tahap II: tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) mulai bergabung dengan antrian menunggu untuk dilayani. Jadi, waktu antrian dapat didefinisikan sebagai waktu sejak kendaraan mulai bergabung dengan antrian sampai dengan waktu kendaraan mulai dilayani oleh suatu tempat pelayanan.
Tahap III: tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) dilayani oleh suatu tempat pelayanan. Jadi, waktu pelayanan (WP) dapat didefinisikan sebagai waktu sejak dimulainya kendaraan dilayani sampai dengan waktu kendaraan selesai dilayaninya.
Tahap IV: tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) meninggalkan tempat pelayanan melanjutkan perjalanannya.
Gabungan tahap II dan III disebut sistem antrian. Jadi, waktu dalam sistem antrian dapat didefinisikan sebagai waktu sejak kendaraan mulai bergabung dengan antrian sampai dengan waktu kendaraan selesai dilayani (meninggalkan waktu pelayanan).
Perhitungan Tingkat efektivitas pelayanan terminal dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah kendaraan yang masuk dan waktu yang dibutuhkan dalam mendapatkan pelayanan.
Berdasarkan tabel diatas maka perhitungan metode antrin dilakukan dengan menggunakan rumus:
Kedatangan Moda Angkutan
Tingkat Kedatangan (λ) = 29 kendaraan/jam. Waktu pelayanan (Rata-Rata) = 19.6 detik/kendaran, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat pelayanan (μ) yaitu:
Posting Komentar untuk "Metode Analisis Antrian"