Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Teori Von thunen

Substansi dari teori von Thunen adalah menggunakan tanah pertanian sebagai contoh kasusnya dalam menjabarkan struktur suatu wilayah perkotaan. Von Thunnen mengemukakan bahwa pola produksi dari hasil pertanian sangat berkaitan dengan pola tata guna lahan di wilayah sekitar pusat kota atau pusat perdagangan. 

Beliau mengemukan bahwa terdapat perbedaan ongkos transportasi tiap komoditas pertanian. Perbedaan itu dipengaruhi oleh lokasi tempat produksi ke pasar terdekat mempengaruhi jenis penggunaan tanah yang ada di suatu daerah. Sewa lahan kemudian memiliki perbedaan berdasarkan tata guna lahan yang berada di sekitarnya dimana lahan yang berada di pusat kota cenderung memiliki nilai sewa yang lebih mahal dibandingkan dengan lahan yang berada jauh dari pusat kota atau pinggiran kota. Semakin jauh suatu wilayah dari pusat kota maka biaya transportasi yang akan dikeluarkan untuk menjual hasil pertanian menjadi sangat besar. 

Berdasarkan ulasan yang telah dipaparkan maka Von Thunen mengembangkan konsep dasar marginal produktivitas secara matematis berupa penggunaan lahan pertanian sebagai berikut:

R = Y (p-c) – Yfm

R = Sewa Tanah
Y = Hasil per unit tanah
c = Pengeluaran Produksi per unit komoditas
p = Harga pasar per unit komoditas
F = Harga Pengangkutan
m = Jarak ke pasar

berdasarkan pendekatan rumus diatas maka dapat disimpulkan bahwa harga sewa lahan berbanding lurus dengan potensi keuntungan yang akan dimiliki. Von thunen menentukan keterkaitan harga sewa lahan dengan jarak menuju ke pusat kota atau pasar dengan menggunakan kurva permintaan. 



Tingkat sewa lahan adalah paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin jauh dari pasar. Berdasarkan perbandingan antara harga jual dan biaya produksi, masing-masing jenis produksi memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayarsewa lahan. Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa lahan, makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke pusat pasar. 
Masing-masing jenis kegiatan/produksi memiliki kurva permintaan atas lahan berupa kurva indiferen yang menggambarkan hubungan antara sewa lahan dan jarak dari pasar. Kemiringan kurva berbeda antara satu jenis kegiatan dengan kegiatan lainnya. Ada 2 jenis kegiatan, A dan B, yang masing-masing memiliki kurva indiferen dengan kemiringan yang berbeda. Kurva A menggambarkan kurva permintaan lahan untuk kegiatan A, sedangkan kurva B menggambarkan kurva permintaan lahan untuk kegiatan B. 


Download referensi

Posting Komentar untuk "Konsep Teori Von thunen"